Tantangan dan Harapan Adanya Solusi Untuk Upaya Menekan Angka Pengangguran

1 min read

ZONASIONAL - Masalah pengangguran menjadi salah satu faktor utama mengapa diperlukannya perbaikan pada roda ekonomi dan sosial, sehingga ekonomi dalam negeri diharapkan dapat berjalan lebih pesat dan terstruktur sehingga perlahan mampu menghapus persoalan kemiskinan yang sudah lama jadi persoalan di Indonesia.

Fakta di lapangan mencatat jika banyak pemuda bangsa menjadi pengangguran di usia yang seharusnya produktif, sehingga hal tersebut menjadi tamparan bagaimana pemimpin negeri harus dapat mengatasi permasalahan ini. Rentang usia 15-29 tahun menjadi yang terbanyak menduduki tingkat pengangguran di Indonesia, lalu mengapa rata-rata banyak pengangguran di rentang usia muda? Kualifikasi kerja yang menyulitkan, terhalang umur dan pengalaman, batas usia yang rata-rata diinginkan oleh perusahaan sangat terbatas sedangkan pengalaman yang dibutuhkan harus memiliki rentang waktu yang cukup lama, hal tersebut menyebabkan menjadi bertambahnya daya saing di lingkungan pekerjaan.

Pendidikan tinggi bukan jaminan setelah lulus dapat langsung mengenyam dunia pekerjaan, para pelaku usaha dan perusahaan industri  mencari kualifikasi sesuai dengan target yang mereka inginkan, tentunya dengan pendidikan dan kemampuan yang seimbang. Ditambah adanya kesenjangan keterampilan dan tidak stabilnya ekonomi global setelah pandemi melanda menyebabkan makin sulitnya lapangan pekerjaan yang terbuka untuk para lulusan baru.

Pemerintah terus memberikan upaya untuk menekan angka pengangguran yang semakin bertambah diiringi banyaknya yang melakukan Pemutusan Hak Kerja (PHK) sejak pandemi lalu. Pemerintah melakukan pengoptimalan dana yang disebar dibeberapa sektor untuk membantu terus berjalannya kegiatan usaha tanpa harus adanya pengurangan jam dan karyawan kerja. Namun, hal tersebut tidak dapat menyelesaikan masalah yang ada, angka pengangguran pada periode 2019-2022 melonjak tinggi, hanya ada penurunan yang tidak stabil di setiap tahunnya.

Laporan terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun ini mencatat jika Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurun sekitar 0,54%, diiringi dengan naiknya Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 0,85% dibandingkan pada tahun sebelumnya. Adanya peningkatan tersebut dibarengi dengan meningkatnya juga lapangan usaha kerja dan naiknya upah kerja sebesar 3,50%.

Solusi untuk menekan jumlah angka pengangguran pun terus diupayakan, dengan adanya reformasi dalam pendidikan yang tentunya terus diupayakan agar dapat relevan dengan tuntutan industri pekerjaan. Disediakannya program pelatihan kerja untuk menyesuaikan keadaan pasar kerja serta dukungan bagi para wirausaha dan semakin kuatnya kemitraan yang dibuat antara pemerintah, industri serta lembaga pendidikan diharapkan dapat menciptakan jalur karir yang jelas dan perlahan dapat mengurangi jumlah angka pengangguran di Indonesia.

(Nazwa Fauzya)

Posting Komentar