Senin, 22 Januari 2024

Pemahaman Teori FILSAFAT ILMU KOMUNIKASI: Selintas Pelangi di Atas Cakrawala Pecinta Ilmu

Dede Farhan Aulawi

ZONASIONAL
- Dengan ditemani secangkir teh tawar panas kesukaan sehabis joging pagi di akhir pekan. Ijinkan saya berbagi tulisan ringan  yang bisa dibaca saat santai. Kali ini saya coba tuangkan pemikiran terkait Filsafat Ilmu Komunikasi.

Jika kita membaca Buku Teks KOMUNIKASI, Kita akan berhadapan dg Sejumlah TEORI atau MODEL yg mencoba menjelaskan bahkan Membatasi, APA ITU KOMUNIKASI?

Sejumlah TEORI atua Model itu, Semuanya tampak Benar dan Bisa menjelaskan FENOMENA KOMUNIKASI.

Timbul sejumlah Pertanyaan terhadap Berbagai TEORI tersebut.

Bila 1 Teori dapat menjelaskan Fenomena Komunikasi, Mengapa harus ada Teori lain?

Bila Teori bsru lebih memadai ketimbang Teori lama, Mengapa Teori lama masih dibicarakan?

Atau Pertanyaan yang kerap muncul adalah, manakah dari Sejumlah TEORI itu yang dapat Kita Pergunakan untuk MengAnalisis Komunikasi?

Berbagai Pertanyaan diatas dapat diJelaskan dengan CARA MEMBEDAKAN KOMUNIKASI Sebagai Skill dengan KOMUNIKASI sebagai ILMU.

KOMUNIKASI sebagai Art atau Skill merupakan  Sejumlah Kemampuan dalam Melakukan TINDAK KOMUNIKASI. 

SKILL dapat diPelajari melalui PELATIHAN Dan PENGALAMAN PRAKTIS.

Namun, KOMUNIKASI sebagai ILMU adalah yang Mendasari Mengapa Skill tertentu disebut SKILL KONUNIKASI, serta Apa dan bagaimana Skill tsb dapat DiOperasikan.

KOMUNIKASI sebagai ILMU ini hanya dapat diKembangkan Melalui KONSEPTUALISASI Dan REKONSEPTUALISASI.

Berbagai TEORI/MODEL KOMUNIKASI Merupakan Gundukan/Kumpulan Hasil KONSEPTUALISASI dan Rekonseptualisasi, Semuanya Saling berkumpul dan terkesan Tanpa Sejarah.

TEORI yang satu dengan yang lain, pada Dasarnya memiliki Sejarah Pemikiran dan Keterkaitan tertentu.

TEORI Berawal dari Proses Pembuatan Konsep (KONSEPTUALISASI) dari Segala Gejala.

Namun, Ketika ada Seorang ILMUWAN yang menemukan "Kekurangan", TEORI LAMA dipertanyakan dan disusun ulang atau bahkan sebagain besar DIUBAH (Rekonseptualisasi).

PROSES Konseptualisssi dan Rekonseptualisasi ini tidak hanya berdasarkan Hubungan antara Konsep dengan Kenyataan, Namun Juga didasarkan oleh Perkembangan Ilmu lain atau juga oleh perbedaan Perspektif tentang Kenyataan.

FILSAFAT ILMU KOMUNIKASI mencoba menjelaskan Apa Yang mendasari Konseptualisasi dan Rekonseptualisasi suatu TEORI/MODEL

FILSAFAT ILMU KOMUNIKASI mungkin agak jarang ditemukan.

Para Pengajar di Perguruan Tinggipun cenderung lebih Mengajarkan FILSAFAT ILMU yang dihubungkan dengan TEORI-TEORI KOMUNIKASI.

Bukan menggabungkan dua Disiplin (Filsafat Ilmu dan Ilmu Komunikasi).

Kita merujuk pada 2 Buku KATHERINE MILLER, Communication Theories: Perspectives, Processes And Contexts (2002) dan B. Aubrey Fisher, Perspective on Human Communication (1978).

Materi ini agak sedikit "Memusingkan" karena Berpayah-payah untuk membicarakan apa yg mendasari SUATU Perspektif.

Materi inipun mencoba untuk mengurai Batasan Kebenaran dari Suatu Teori yang biasa digunakan dalam Suatu Penelitian.

Materi ini tetap penting dan layak dibaca terutama bagi Mahasiswa-mahasiswa Pascasarjana yang Mengkaji KOMUNIKASI, para Serjana yang bergerak dalam Penelitian dan Pengembangan Komunikasi. atau Bagi Para ILMUWAN yang hendak menemukan PROSES KONSEPTUALISASI DAN REKONSEPTUASLISASI ILMU KOMUNIKASI.

Mahasiswa S1 akan mengerjakan Tugas akhir dan memilih TEORI KOMUNIKASI yang akan digunakan dalam Penelitiannya, Materi ini menjadi sangat penting.

Mengapa?

Karena Materi ini mengemukakan FUNGSI TEORI DALAM PENELITIAN, sekaligus mengurai Akar yang mendasari Perbedaaan Model-model/Teori Komunikasi yang satu sama lain terlihat mirip.

FILSAFAT ILMU KOMUNIKASI memang ssngat penting dikuasai bagi Mahasiswa atau Sarjana Komunikasi, terutama untuk Kepentingan Penelitian.

Demikian sumbangsih pemikiran ilmu Filsafat Komunikasi. Semoga bermanfaat dan menambah literasi pemikiran terkait ilmu komunikasi yang banyak kita praktekkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk saat melaksanakan tugas.

(Red)

Previous Post
Next Post

0 Comments: