Benahi Bandung Dari Akar Persoalannya
"Coach Hidayat (Trainer & Business Coach, Alumni Farmasi & Apoteker ITB)"
Ditulis oleh : Coach Hidayat (Trainer & Business Coach, Alumni Farmasi & Apoteker ITB)
ZONASIONAL - Walaupun kasat mata kita bisa tahu persoalan Kota Bandung, saya penasaran menggunakan kecanggihan teknologi terkini yaitu Artificial Inteligence untuk mengungkapkan apa saja yang menjadi persoalan kota Bandung.
Saat saya gunakan gemini AI diperoleh jawaban sebagai berikut :
Kota Bandung, seperti kota-kota besar lainnya di Indonesia, menghadapi berbagai macam persoalan. Berikut beberapa persoalan yang paling menonjol:
1. Kemacetan: Kemacetan lalu lintas merupakan salah satu persoalan utama di Kota Bandung. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
Volume kendaraan yang tinggi: Jumlah kendaraan di Bandung terus meningkat, namun infrastruktur jalan tidak berkembang pesat.
Kurangnya disiplin pengendara: Banyak pengendara yang tidak mematuhi peraturan lalu lintas, seperti menerobos lampu merah dan parkir sembarangan.
Kesadaran masyarakat yang masih rendah: Masih banyak masyarakat yang memilih menggunakan kendaraan pribadi daripada angkutan umum.
2. Sampah: Persoalan sampah juga menjadi salah satu momok bagi Kota Bandung. Produksi sampah di Bandung terus meningkat, namun pengelolaannya belum optimal. Hal ini menyebabkan banyak sampah yang menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan mencemari lingkungan.
3. Banjir: Banjir merupakan persoalan rutin di Kota Bandung, terutama saat musim hujan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
Drainase yang tidak memadai: Kapasitas drainase di banyak wilayah di Bandung tidak mampu menampung air hujan yang tinggi.
Sampah yang menyumbat drainase: Sampah yang menumpuk di drainase menghambat aliran air hujan.
Perubahan tata guna lahan: Banyak lahan hijau di Bandung yang beralih fungsi menjadi pemukiman dan komersial, sehingga mengurangi daya serap air hujan.
4. Pencemaran lingkungan: Pencemaran lingkungan juga menjadi persoalan serius di Kota Bandung. Pencemaran udara, air, dan tanah disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:
Emisi gas buang kendaraan: Kendaraan bermotor merupakan salah satu penyumbang terbesar emisi gas buang di Bandung.
Limbah industri: Industri yang ada di Bandung menghasilkan limbah yang mencemari lingkungan.
Sampah plastik: Sampah plastik yang tidak diolah dengan baik mencemari tanah dan air.
5. Kesenjangan sosial: Kesenjangan sosial juga menjadi persoalan di Kota Bandung. Hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat miskin dan pengangguran di kota ini.
Upaya penanggulangan:
Pemerintah Kota Bandung telah melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi persoalan-persoalan tersebut. Beberapa upaya yang dilakukan antara lain:
Membangun infrastruktur jalan dan transportasi publik: Pemerintah Kota Bandung membangun infrastruktur jalan baru dan mengembangkan sistem transportasi publik, seperti bus Trans Metro Bandung (TMB).
Meningkatkan pengelolaan sampah: Pemerintah Kota Bandung meningkatkan pengelolaan sampah dengan membangun TPA baru dan menerapkan sistem pengolahan sampah yang lebih ramah lingkungan.
Memperbaiki drainase: Pemerintah Kota Bandung memperbaiki drainase di berbagai wilayah di Bandung.
Menerapkan program penghijauan: Pemerintah Kota Bandung menerapkan program penghijauan untuk meningkatkan daya serap air hujan.
Menerapkan regulasi yang lebih ketat: Pemerintah Kota Bandung menerapkan regulasi yang lebih ketat untuk mengurangi pencemaran lingkungan.
Memberikan bantuan sosial: Pemerintah Kota Bandung memberikan bantuan sosial kepada masyarakat miskin dan pengangguran.
Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, persoalan-persoalan di Kota Bandung masih belum terselesaikan sepenuhnya. Diperlukan kerjasama dari semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun swasta, untuk menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut.
Selain persoalan-persoalan di atas, masih banyak persoalan lain yang dihadapi oleh Kota Bandung, seperti:
- Persoalan pendidikan: Masih banyak anak di Bandung yang tidak mendapatkan pendidikan yang layak.
- Persoalan kesehatan: Masih banyak masyarakat di Bandung yang tidak memiliki akses terhadap layanan kesehatan yang memadai.
- Persoalan keamanan: Tingkat kriminalitas di Bandung masih tergolong tinggi.
Persoalan-persoalan tersebut perlu mendapatkan perhatian serius dari semua pihak agar Kota Bandung dapat menjadi kota yang lebih maju, sejahtera, dan berkelanjutan.
Itulah jawaban dari Gemini AI saat ditanya persoalan Kota Bandung.
Saya yakin kita banyak sepakat dengan apa yang disajikan AI, dan yang terpenting adalah mencari solusi terbaik atas seluruh persoalan yang ada.
Sebentar lagi Indonesia memasuki tahapan Pilkada serentak. Tidak terkecuali Kota Bandung yang akan mencari Walikota dan Wakil Walikota yang akan memimpin Kota Bandung 5 tahun kedepan.
Penulis mengapresiasi semua pihak yang sudah berani mencalonkan diri menjadi calon walikota Bandung, hanya pertanyaannya : sudahkah para calon walikota ini menemukan akar persoalan dan solusi terbaik untuk menyelesaikan semua persoalan di atas?
Pembangunan identik dengan pendanaan, demikian juga dengan perbaikan. Jika seseorang mau membangun seberapa indah, seberapa besar dan seberapa megah bangunan tersebut tergantung anggaran yang tersedia.
Jika menilik dari APBD Kota Bandung yang ada di kisaran 7 Trilyun per tahun maka hampir bisa dipastikan siapapun yang nantinya menjadi walikota Bandung akan kesulitan merealisasikan impian memperbaiki Kota Bandung tanpa anggaran yang memadai.
Butuh terobosan yang dapat menghantarkan Bandung menjadi Kota idaman bagi warga Kota Bandung.
Penulis memberikan saran agar para calon walikota secara kreatif mampu mendatangkan pendanaan yang memadai untuk membangun kota Bandung dan bukan dengan meningkatkan pajak bagi para warganya. Kalau itu yang dilakukan ya berarti kurang kreatif!
Kita butuh Walikota yang kreatif, inovatif dan memiliki kemampuan entrepreneurship yang baik dan memiliki keberanian untuk membuat terobosan dan lompatan besar.
Penulis coba urun gagasan agar para calon walikota tidak hanya membuat konsep yang nantinya tidak dapat direalisasikan karena tidak adanya anggaran yang memadai.
Kota Bandung adalah kota bersejarah yang telah menjadi tempat penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika, artinya Kota Bandung adalah Kota yang dikenal oleh masyarakat dunia.
Kota Bandung dekat dengan tempat-tempat wisata yang indah dan menjadi kekuatan untuk mendatangkan para wisatawan mancanegara dengan pengelolaan dan sentuhan yang tepat.
Kota Bandung memiliki banyak perguruan tinggi yang bisa bersaing di dunia internasional jika diberikan anggaran yang memadai untuk menjadi perguruan tinggi berskala internasional yang menarik minat para pelajar dari berbagai belahan dunia untuk menuntut ilmu di Kota Bandung.
Di dunia ini ada lebih dari 181 ribu kota. Coba bayangkan jika kita bisa menyiapkan sebuah proposal yang menarik agar 5.000 - 10.000 kota bersedia membangun perwakilan di kota Bandung. Kita buatkan cluster perumahan yang menjadi tempat tinggal yang bisa ditempati 100 warganya yang ingin mengenyam pendidikan di Kota Bandung atau menjalin hubungan bisnis di Kota ini.
Tentu tidak gratis, setiap kota harus investasi sebesar 200 Milyar, Jika 5.000 - 10.000 Kota mau berinvestasi maka akan ada 1000 - 2000 Trilyun yang masuk ke Kota Bandung.
Ekonomi akan bergerak, apalagi ketika kita buat daerah ekonomi khusus yang akan memenuhi kebutuhan 5.000 - 10.000 Kota. Tentu kemakmuran akan bisa dicapai oleh masyarakat Kota Bandung. Tidak ada lagi kemiskinan. Tidak ada lagi pengamen dan PKL karena kita bisa relokasi dengan adanya dana yang memadai.
Dengan ada 1000 Trilyun selain bisa menggaji RT Rp 5 Juta per bulan yang akan menjadi perpanjangan tangan pemerintah untuk memastikan setiap program berjalan dengan baik. Kita juga bisa menggaji para guru mengaji agar fokus membimbing warga untuk bisa membaca Al-Quran dan pada akhirnya Kota Bandung akan menjadi kota yang terbebas dari buta huruf dan buta baca Al-Quran di Indonesia.
Untuk kebersihan kota Bandung kita rekrut tenaga kebersihan 4 kali lipat atau lebih dari yang sekarang ada dan tentu di sejahterakan. Adanya incinerator dan pengolahan sampah yang memadai serta semua sarana yang menunjang kebersihan kita bisa di realisasikan dengan adanya dana 1000 Trilyun.
Ini baru 1 dari sekian rencana yang bisa dilakukan untuk bisa hadirkan 1000 Trilyun untuk membangun Kota Bandung, yang akan menjadi solusi utama dari akar persoalan di Kota Bandung.
Penulis berharap para calon walikota bisa berpikir out of the box untuk membawa Bandung menjadi kota yang MAKMUR (Maju - Aman - Kreatif - Mandiri - Unggul - Religius) sehingga tidak perlu kan penulis yang mencalonkan jadi walikota Bandung? 😊
(Dadan Sambas)