Melalui Workshop, IKA MPBSI Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi Pendidik
"Ikatan Keluarga Alumni MPBSI Pascasarjana Universitas Pasundan Bandung"
ZONASIONAL - Dalam rangka memperingati Milangkala ke-111 Paguyuban Pasundan, Ikatan Keluarga Alumni MPBSI Pascasarjana Universitas Pasundan Bandung, sukses menggelar acara Temu Alumni dan Lokakarya. Kegiatan yang berlangsung pada hari Sabtu, 27 Juli 2024, bertempat di Aula lantai 5 Pascasarjana Unpas, Jalan Sumatera 41, Bandung. Tema yang diusung yaitu “Implementasi Mereka Mengajar dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia”.
Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pasundan Bandung telah ada sejak tahun 2014. Dengan predikat Akreditasi “B” berdasarkan SK BAN-PT Nomor: 9763/SK/BAN-PT/AK-PPJ/M/VII/2021, saat ini telah meluluskan lebih dari 270 alumni yang tersebar di seluruh Indonesia.
Kegiatan temu alumni yang dibuka oleh Wakil Direktur III Pascasarjana Universitas Pasundan (Unpas) Prof. Dr. T. Subarsyah, S.H, S.Sos, Sp-1, M.M. ini memang bukan sekedar temu alumni biasa. Para peserta kegiatan dan tamu undangan disuguhi pemandangan yang luar biasa di sepanjang acara dan disambut antusias oleh semua peserta.
Dalam sambutannya, Dr. Titin Nurhayatin, M.Pd., Kaprodi MPBSI menyampaikan bahwa kegiatan tersebut diharapkan bisa menjalin silaturahim antara alumni dan berbagi pengalaman, menjaga keberlanjutan dan saling mengikat untuk meningkatkan kompetensi, profesionalisme, baik di bidang akademis maupun di bidang bidang sosial.
Di samping memberikan sambutan yang menggugah rasa bagi para alumni yang hadir, nyatanya juga piawai dalam bidang seni Sunda. Dalam kesempatan tersebut, tampil melantunkan kawih Sunda diiringi dengan gamelan dan dilartarbelakangi dengan tarian Sunda yang ditampilkan oleh Kinanti, salah seorang mahasiswa MPBSI Angkatan 16.
Puncak acara Temu Alumni diisi dengan workshop. Sebagai narasumber utama, Kaprodi MPBSI Pascasarjana Unpas, Dr. Titin Nurhayatin, M.Pd. menguraikan tentang Implementasi Kurikulum Merdeka dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Menurutnya, Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan bagi Guru Bahasa dan Sastra Indonesia dalam pembelajaran. Guru dapat memilih pembelajaran esensial yang sesuai dengan karakteristik belajar murid.
Lokakarya tersebut juga didukung oleh empat pembicara dari para alumni MPBSI, yaitu Ismail Kusmayadi, M.Pd.,Gr. yang memaparkan “Memproduksi Film Dokumenter untuk Meningkatkan Literasi Digital (Broadcasting)”, Sugiharti S.Pd. ,M.Pd., memaparkan “Implementasi Budaya Positif dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia melalui Penguatan Literasi Terdiferensiasi”, Anggie Anggraini Tri S., M.Pd.,Gr. dengan paparan Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis dan Berpikir Kreatif Peserta Didik”, serta Rina Armaini, S.Pd.,M.Pd. yang memaparkan “Implementasi Kompetensi Sosial dan Emosional dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia”.
Dengan workshop tersebut, diharapkan para alumni dan guru-guru yang hadir dapat meningkatkan kompetensi dan profesionalisme pendidik.
(Dadan Sambas)