Calon Wali Kota Bandung dengan Catatan Korupsi, Warga Dihimbau Lebih Cermat Memilih
Terdapat empat pasangan calon yang telah resmi mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung. Pasangan calon tersebut adalah Farhan – Erwin (NasDem – PKB), Dandan Riza Wardana – Arif Wijaya (PDIP – Demokrat), Haru Suandharu – Dhani Wiranata (PKS – Gerindra), dan Arfi Rafnialdi – Yena Iskandar (Golkar – PSI).
Forum Masyarakat Peduli Kota Bandung, melalui perwakilannya, Zaka, mengungkapkan adanya kekhawatiran mengenai track record beberapa kandidat yang dianggap memiliki catatan hukum.
"Kami melihat sejumlah nama yang mendaftarkan diri untuk maju di Pilwalkot Bandung ternyata memiliki track record yang kurang baik dalam arti tersandung kasus hukum sebelumnya," ujar Zaka dalam wawancara pada Kamis (5/9/2024).
Zaka menyoroti dua nama yang dianggap bermasalah, yakni Haru Suandharu dari PKS yang pernah terlibat kasus korupsi RTH Kota Bandung, dan Dandan Riza Wardana dari PDIP yang pernah divonis bersalah dalam kasus korupsi pada tahun 2017.
"Kendati keduanya diperbolehkan oleh undang-undang, kami berharap masyarakat Kota Bandung bisa lebih cermat dalam memilih nanti," tambah Zaka.
Di samping isu hukum, Zaka juga menyoroti tantangan besar yang menanti pemimpin Kota Bandung. Persoalan seperti lapangan pekerjaan, harga kebutuhan pokok, kemacetan, kebersihan lingkungan, hingga konektivitas transportasi publik menjadi pekerjaan rumah yang perlu mendapat perhatian serius dari calon pemimpin yang memiliki integritas tinggi.
"Persoalan ini harus segera diselesaikan pemimpin yang memiliki integritas tinggi, bukan justru harus kembali terjerat kasus hukum ke depannya," tutup Zaka.
Pilkada Kota Bandung 2024 menjadi momen penting bagi masyarakat untuk memilih pemimpin yang mampu menyelesaikan berbagai persoalan kota. Kekhawatiran yang disampaikan Forum Masyarakat Peduli Kota Bandung menjadi salah satu bentuk kepedulian publik terhadap integritas dan kompetensi calon pemimpin masa depan Kota Bandung.
Selanjutnya kritikan datang dari salah satu mahasiswi di salah satu kampus swasta di Bandung ia mengatakan bahwa pasangan haru dhani tidak memberikan solusi yang kongkret untuk masyarakat kota Bandung.
"Mereka menggarris bawahi pada isu contoh nya seperti kemacetan dan pengelolaan sampah dan kemacetan nah dari hal tersebut seharusnya ada solusi yang kongkret dan tidak ngawang dan harus nya lebih memperhatikan tata kelola kota bandung," ucap Sasa.***
Sumber:
Zaka perwakilan dari Forum Masyarakat Peduli Kota Bandung
Sasa, mahasiswi di salah satu kampus swasta di Bandung