Kontribusi Pramuka Dalam Mempertahankan Keberagaman dan Persatuan Indonesia
"Rani Prastuti, S.Pd. / Guru SMKN 7 Baleendah"
Oleh: Rani Prastuti, S.Pd. / Guru SMKN 7 Baleendah
SAMBASNEWS.id - Abstrak. Peran strategis dalam membentuk karakter generasi muda yang berjiwa Pancasila dan siap menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dimiliki oleh Gerakan Pramuka Indonesia. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana nilai-nilai Pancasila diintegrasikan dalam pendidikan Pramuka dan bagaimana hal tersebut berkontribusi pada upaya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Dengan metode kajian literatur, artikel ini menyoroti peran penting Pramuka dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan, mengembangkan rasa cinta tanah air, dan membentuk kader bangsa yang berkarakter kuat dan berjiwa nasionalis.
Kata Kunci: Pramuka, Pancasila, NKRI, Pendidikan Karakter, Cinta Tanah Air
Negara yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan agama adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Keberagaman ini juga menjadi ciri khas negara Indonesia. Keberagaman ini merupakan kekayaan bangsa yang harus dijaga dan dilestarikan. Suku bangsa yang terdapat di Indonesia lebih dari 1300 tersebar di wilayah Negara ini. Suku bangsa ini menggunakan lebih dari 700 bahasa daerah.
Selain itu negara ini pun memiliki lima agama yang dianut oleh masyarakatnya, adat istiadat, rumah tempat tinggal dan kesenian merupakan kekayaan yang berharga di negara Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara menjadi panduan utama dalam mempersatukan seluruh elemen bangsa. Dalam konteks ini, Gerakan Pramuka Indonesia memiliki peran strategis dalam menanamkan dan menginternalisasi nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda.
Pramuka sebagai organisasi kepanduan yang berorientasi pada pendidikan karakter, memegang peranan penting dalam membentuk jiwa nasionalisme dan cinta tanah air. Dengan mengusung semangat Pancasila, Pramuka mampu menciptakan kader bangsa yang siap menjaga keutuhan NKRI dari berbagai ancaman, baik internal maupun eksternal.
Gerakan Pramuka tidak hanya sekadar organisasi yang mengajarkan keterampilan kepramukaan, tetapi juga menjadi media untuk menginternalisasi nilai-nilai Pancasila. Lima sila dalam Pancasila: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, menjadi landasan dalam setiap kegiatan Pramuka.
Kegiatan Kepramukaan yang mencerminkan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa adalah dengan cara mengajarkan anggotanya untuk selalu taat beragama dan menjalankan ibadah sesuai keyakinannya. Setiap kegiatan selalu diawali dan diakhiri dengan doa. Anggota Pramuka diberi kesempatan untuk memimpin doa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Pramuka sering mengadakan perayaan atau memperingati hari-hari besar keagamaan, mengadakan kegiatan seperti pesantren kilat, Nilai ini diterapkan dalam kegiatan-kegiatan yang memupuk toleransi antarumat beragama.
Pramuka mengajarkan pentingnya sikap saling menghargai, menghormati, dan tolong-menolong antar sesama manusia, tanpa memandang latar belakang agama, suku bangsa, budaya dan adat istiadat.
Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab serta sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia terlihat pada beberapa kegiatan yang dilaksanakan Pramuka. Kegiatan bakti sosial untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, seperti pembagian sembako, untuk warga kurang mampu, atau bantuan kepada korban bencana alam.
Kegiatan ini mencerminkan kepedulian terhadap sesama dan pengamalan nilai kemanusiaan yang adil. Pramuka juga sering mengadakan kegiatan donor darah yang bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI). Aksi ini menunjukkan kepedulian terhadap kemanusiaan dengan membantu orang-orang yang membutuhkan transfusi darah. Setelah terjadi bencana alam, anggota Pramuka sering dikerahkan untuk membantu proses evakuasi, penyediaan makanan, dan distribusi bantuan kepada para korban.
Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan implementasi dari nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, di mana Pramuka mengajarkan anggotanya untuk menghormati hak-hak setiap individu dan bersikap adil terhadap semua orang.
Melalui berbagai kegiatan yang melibatkan anggota dari berbagai daerah, Pramuka menanamkan semangat persatuan dan cinta tanah air sesuai Sila Pancasila Persatuan Indonesia . Kegiatan jambore, Raimuna perkemahan nasional, dan kegiatan lintas budaya menjadi contoh nyata implementasi nilai. Kegiatan selanjutnya adalah pelaksanaan upacara bendera dalam kegiatan Pramuka, baik pada peringatan hari-hari besar nasional maupun kegiatan rutin, menumbuhkan rasa cinta tanah air dan memperkuat persatuan bangsa.
Melalui upacara, anggota Pramuka diingatkan akan pentingnya menjaga keutuhan NKRI. Selain kegiatan diatas kegiatan kunjungan ke tempat-tempat bersejarah atau kegiatan napak tilas yang mengenang perjuangan bangsa Indonesia. Melalui kegiatan ini, anggota Pramuka diingatkan akan sejarah perjuangan para pahlawan dalam mempersatukan bangsa, sehingga mereka lebih menghargai dan memperkuat semangat persatuan.
Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan tercermin dalam kegiatan pramuka yakni Musyawarah Pengambilan Keputusan dalam Pemilihan pemimpin regu atau pemimpin pasukan. Kegiatan ini dilakukan dengan proses demokratis. Diskusi Kelompok dalam selalu dilaksanakan untuk mendiskusikan suatu topik atau menyelesaikan masalah.
Setiap anggota diberi kesempatan untuk berbicara dan memberikan masukan sebelum mencapai kesepakatan bersama. Selanjutnya adalah sidang dewan kehormatan, yang bertugas menyelesaikan masalah atau konflik antar anggota. Proses sidang ini dilakukan dengan cara musyawarah, di mana anggota yang bersangkutan dapat memberikan pandangan dan pembelaannya, sementara dewan akan mempertimbangkan dengan adil sebelum mengambil keputusan.
Ini merupakan contoh penerapan prinsip kerakyatan dalam Pramuka. Selain hal di atas sebelum melaksanakan kegiatan besar seperti perkemahan atau jambore, anggota Pramuka biasanya diajak bermusyawarah untuk menentukan jenis kegiatan yang akan dilakukan. Setiap anggota dapat memberikan ide dan pendapat, kemudian bersama-sama diputuskan secara mufakat.
Kegiatan-kegiatan tersebut mengajarkan anggota Pramuka pentingnya demokrasi, musyawarah, dan kebijaksanaan dalam mengambil keputusan, sesuai dengan nilai-nilai sila ke-4 Pancasila : "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan."
Sebagai negara dengan keberagaman budaya, suku, agama, dan bahasa yang luar biasa, menjadikan Pancasila sebagai dasar pemersatu bangsa. Gerakan Pramuka Indonesia memainkan peran penting dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda, terutama dalam membentuk karakter yang cinta tanah air, berjiwa nasionalis, dan menjunjung tinggi persatuan.
Melalui berbagai kegiatan seperti upacara bendera, bakti sosial, musyawarah, dan perkemahan, Pramuka menginternalisasi kelima sila Pancasila, mulai dari pengamalan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, hingga keadilan sosial. Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya membentuk anggota Pramuka menjadi pribadi yang berkarakter, tetapi juga memperkuat semangat kebersamaan dan tanggung jawab dalam menjaga keutuhan NKRI.*
Referensi:
Dewan Nasional Gerakan Pramuka. (2020). Sejarah dan Peran Pramuka dalam Pendidikan Nasional. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Purnomo, H. (2019). Pancasila dan Implementasinya dalam Kegiatan Pramuka di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Widiastuti, S. (2021). Pramuka dan Pendidikan Karakter: Kontribusi Pramuka dalam Membangun Nasionalisme Generasi Muda. Bandung: Universitas Padjadjaran.***