Menpora RI, Dito Ariotedjo, Tegaskan Komitmennya Dorong Kesetaraan Dukungan Untuk Atlet Special Olympics

"Kemenpora RI"

2 min read


JAKARTA, ZONASIONAL
- Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Dito Ariotedjo, menegaskan komitmennya untuk meningkatkan dukungan terhadap atlet-atlet yang berada di bawah naungan Special Olympics Indonesia (SOIna), agar mereka mendapatkan perlakuan setara dengan atlet-atlet NPC Indonesia di berbagai ajang multi-event, baik di tingkat regional Asia maupun dunia.

Hal ini disampaikan Menpora Dito dalam acara Gala Dinner Special Olympics Indonesia (SOIna) bertemakan From The Heart To The World di Fairmont Jakarta Ballroom, Rabu (17/10) malam.

"Kami ingin ke depannya atlet-atlet di bawah naungan SOIna mendapatkan kesetaraan, termasuk dalam hal dukungan pemerintah. Kami akan memastikan mereka bisa bertanding di ajang multi-event dengan dukungan penuh, baik di level regional, Asia maupun dunia," ujar Menpora Dito.

Menpora juga menekankan pentingnya sportivitas dan inklusivitas dalam dunia olahraga, di mana setiap individu memiliki kesempatan untuk berprestasi tanpa adanya diskriminasi.

Pemerintah, lanjutnya, akan terus memperhatikan kebutuhan para atlet bertalenta khusus, baik dari segi pelatihan maupun fasilitas, untuk membantu mereka berkembang dan meraih prestasi di kancah internasional.

Menpora Dito berharap, dengan adanya dukungan yang berkelanjutan dari pemerintah dan masyarakat, para atlet Special Olympics bisa semakin banyak yang berpartisipasi di ajang-ajang internasional serta terus mengembangkan potensi mereka.

"Komitmen Kemenpora adalah untuk memberikan perhatian lebih terhadap atlet berkebutuhan khusus ini, agar mereka dapat terus membawa kebanggaan bagi Indonesia," jelas Menpora Dito.

Ketua Umum PP SOIna, Warsito Ellewein, dalam kesempatan yang sama, menyampaikan bahwa acara ini menjadi media untuk mengenalkan anak-anak bertalenta khusus, atau difabel intelektual, kepada masyarakat luas.

"Posisi mereka cukup kuat dalam menyampaikan pesan bahwa anak-anak bertalenta khusus, atau difabel intelektual, memiliki potensi besar. Dengan demikian, akan terbuka akses lebih luas bagi mereka untuk berkembang," ujar Warsito.

Warsito berharap para undangan yang hadir di acara tersebut dapat memahami bahwa anak-anak dengan kebutuhan khusus memiliki talenta yang dapat dikembangkan menjadi karya yang berkontribusi terhadap kemajuan bangsa dan peradaban dunia.

"Kita harus ingat bahwa kelompok-kelompok yang sebelumnya tersisih, seperti orang kulit hitam, setelah diberikan kesempatan mampu memberikan kontribusi unggul dalam musik, ilmu pengetahuan, dan olahraga. Demikian juga dengan para atlet bertalenta khusus ini, mereka bisa memperkaya dunia olahraga dan membuatnya lebih semarak," tutup Warsito.

(Red)

Posting Komentar