Pemkot Bandung Integrasikan Program Mapag Hujan dan Pelestarian KBU untuk Cegah Banjir

"Kawasan Bandung Utara"

1 min read


ZONASIONAL
- Menjelang musim penghujan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung meluncurkan program Mapag Hujan dengan fokus pembersihan saluran air dan pelestarian Kawasan Bandung Utara (KBU) sebagai upaya terpadu dalam pencegahan banjir.

Penjabat Wali Kota Bandung, A. Koswara menyampaikan, kontur Kota Bandung yang bergelombang membuat air hujan mengalir lebih cepat ke area bawah, meningkatkan potensi banjir jika saluran air tersumbat. 

“Sebagai bagian dari program Mapag Hujan, Pemkot Bandung mengajak masyarakat untuk berperan aktif menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan memulai kebiasaan memilah serta mengolah sampah di rumah,” imbau Koswara, di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Rabu, 23 Oktober 2024.

Selain pembersihan saluran air, Pemkot Bandung juga mengambil langkah strategis di Kawasan Bandung Utara (KBU), area yang dianggap penting untuk pengendalian banjir di wilayah Bandung. 

Sebagai bagian dari upaya konservasi, Pemkot akan menanam lebih dari 7.800 pohon di lahan kritis seluas 6,9 hektar yang berada di kawasan Taman Kehati dan Kanhay.

"Upaya penanaman pohon ini adalah langkah penting untuk memperbaiki kondisi lahan kritis dan membantu pengendalian air di kawasan hulu, yang kemudian berdampak langsung pada pengurangan risiko banjir di kota," ujar Koswara.

Penanaman pohon tersebut rencananya akan dilaksanakan pada Sabtu, 23 November 2024, dengan melibatkan berbagai pihak mulai dari komunitas, pengusaha, hingga lembaga pendidikan dan pesantren. 

“Langkah ini diharapkan mampu menciptakan sinergi antara pencegahan banjir dan upaya pelestarian lingkungan,” jelasnya.

Program Mapag Hujan tidak hanya berfokus pada pembersihan fisik saluran air, tetapi juga bertujuan untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya peran Kawasan Bandung Utara dalam mengurangi dampak banjir. 

Kawasan ini memainkan peran besar dalam menjaga ekosistem hulu yang secara langsung mempengaruhi aliran air ke pusat kota.

“Pelestarian KBU menjadi solusi jangka panjang bagi pengendalian banjir di Bandung. Dengan menjaga kelestarian hutan dan memperbaiki lahan kritis, kita dapat mengendalikan debit air yang mengalir ke kota, sehingga banjir dapat dihindari,” ujar Koswara.

Pemkot Bandung berharap dengan integrasi program Mapag Hujan dan upaya konservasi KBU, masyarakat Bandung bisa bersama-sama menjaga lingkungan dan mencegah bencana banjir.**

Posting Komentar