RAKERDA I LAKI-KBB: Momentum Titik Balik LAKI-KBB Meneguhkan Bahwa Korupsi Merupakan Musuh Bersama
"RAKERDA I LAKI-KBB"
2. Memperkuat peran dalam mencegah dan memberantas tindak pidana korupsi.
3. Mengambil peran secara serius dalam penyelesaian pengelolaan sampah di TPK Sarimukti
Dalam hal menghadapi Pilkada KBB 2024, RAKERDA mengamanahkan bahwa semua anggota dan pengurus LAKI KBB secara kelembagaan harus netral, karena LAKI KBB secara resmi sudah mendapatkan Akreditas dari KPU sebagai Pemantau Pelaksanaan Pilkada 2024 yang sudah dengan peraturan dan perundangan undangan, sehingga dalam kinerjanya LAKI KBB harus melaksanakan pemantauan tahapan pelaksanaan Pilkada KBB baik yang dilakukan oleh penyelenggara pemilu maupun peserta/pasangan calon agar tidak terjadi kecurangan, ujar Guras panggilan akrab Ketua LAKI KBB ini.
Dalam hal pencegahan dan pemberantasan Tipikor pengurus LAKI KBB harus bisa memperkuat pengetahuan dalam melakukan investigasi pelanggar tipikor, tidak boleh bekerja bahkan melaporkan kepada Aparat Penegak Hukum hanya berdasarkan asumsi, akan tetapi harus berdasarkan fakta yuridis, dan LAKI KBB harus tetap menjadi mitra kritis eksekutif maupun legislatif untuk perbaikan KBB ke depan.
LAKI-KBB tidak boleh kehilangan fokus dalam carut marut pengelolaan sampah di TPK Sarimukti, berdasarkan hasil investigasi terakhir diduga telah terjadi berbagai macam pelanggaran prosedur yang mengakibatkan kerusakan lingkungan yang berdampak menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi warga Bandung Barat bahkan ada dugaan telah terjadi pelanggaran pidana korupsi di TPK Sarimukti, sehingga LAKI-KBB harus terdepan dalam menyelesaikan persoalan pengelolaan sampah tersebut, ucapnya.
Senada juga disampaikan oleh PJ Bupati KBB Ade Zakir, bahwa beliau sangat mengapresiasi kehadiran LAKI-KBB, ormas ini harus mampu mempertahankan integritas secara konsisten dan harus tetap menjadi mitra kritis yang bermanfaat untuk memperbaiki tata kelola pemerintahan yang bersih dan akuntabel kedepan. Pemda KBB siap berkolaborasi dalam kegiatan mitigasi, sosialisasi pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi, ujarnya.
Terpisah disampaikan juga apresiasi oleh Ketua DPRD KBB H.Muhammad Mahdi, dimana keberadaan LAKI-KBB saat ini sangat dibutuhkan di Bandung Barat, karena berdasarkan kondisi empiris beberapa pejabat daerah di KBB sudah banyak yang tersandung kasus korupsi, padahal sudah jelas korupsi menurut aturan negara dilarang, dan menurut agama juga dilarang bahkan neraka bagiannya karena sangat merugikan dan membuat masyarakat menjadi miskin serta sengsara, ujarnya.
Sementara PLT Kaban Kesbangpol Weda menjelaskan pengetahuan mengenai mekanisme dan unsur yang terlibat dalam pelaksanaan Pilkada 2024 termasuk peran dan fungsi LAKI-KBB di dalamnya.
RAKERDA I LAKI-KBB diakhiri dengan podcast/diskusi penajaman tentang komitmen pasangan calon Pilkada KBB 2024 terhadap pencegahan dan pemberantasan, hanya saja sayang baru tiga pasangan yang berani hadir Podcast dan menandatangani fakta integritas bersama LAKI-KBB yaitu pasangan no urut 1. DILAN, 4. EDUN dan 5 BERDAYA, sementara No.2 BERJAMAAH dan No.3 HADE masih belum berani memenuhi undangan podcast dan menandatangani fakta integritas bersama LAKI-KBB apakah mau di legalkan prilaku Koruptif..?
Terakhir penajaman mengenai carut marut pengelolaan sampah di TPK Sarimukti, dengan menghadirkan penggiat lingkungan Wahyu Dharmawan yang menyampaikan berbagai macam temuan dugaan pelanggaran terkini, termasuk kedepannya terhadap Pemda Provinsi Jabar yang dianggap banyak merugikan masyarakat, tukasnya.
LAKI-KBB berkesimpulan bahwa TPK Sarimukti harus DITUTUP karena diduga sudah menjadi ancaman serius bagi masyarakat KBB, kita harus bangkit melawan ketidakadilan karena sudah terjadi kerusakan lingkungan yang sangat dahsyat.
Dugaan ancaman bencana ledakan gas metan di depan mata apabila kondisi TPK Sarimukti dipaksakan seperti saat ini, indikator awal terjadinya kebakaran tahun 2023.
Berdasarkan informasi dari Kepala UPTD PSTR Arief Perdana overload sampah sebetulnya sudah sangat lama karena kapasitas awal sebagai TPAS -/+ 1.9 juta ton, hari ini -/+ 24.juta ton, dan dalam menghadapi kedaruratan sejak tanggal 8 november 2024 TPK Sarimukti sudah overload dan kalau dipaksakan akan terjadi longsor tumpukan sampah tersebut, kami sebagai masyarakat KBB tidak ingin mengulang tragedi TPA Leuwigajah yang menelan 146 jiwa akibat tumpukan sampah longsor dan terjadi ledakan karena adanya gas metan di dalamnya.
Kenapa UPTD PSTR tidak menggunakan TPA LEGOK NANGKA sebagai alternatif kedaruratan dalam penanganan sampah di Bandung Raya.... ada apa dengan Legok Nangka sudah menghabiskan ratusan milyar sejak 2010 hingga saat ini masih belum selesai..?????
LAKI bersama masyarakat KBB tetap dalam sikapnya menolak perluasan dan harus menutup TPK SARIMUKTI, Bandung Barat bukan tong sampah dan 1,8 jt semuanya manusia bukan tikus, pungkas Guras. (Red)***