Menu

Sabtu, 14 September 2024

Pemkot Bandung Keluarkan Surat Edaran No. 3498-Disbudpar/2024, Semua Tempat Hiburan Wajib Tutup


ZONASIONAL
- Menjelang Hari Besar Keagamaan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446H, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung mengeluarkan Surat Edaran Nomor 3498-Disbudpar/2024.

Sebagaimana diatur dalam pasal 73 ayat 6 Perda Nomor 14 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan bahwa bar, kelab malam, diskotik, karoke, pub, panti pijat, rumah biliar dan spa dilarang beroperasi pada hari Besar Keagamaan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H.

Untuk jenis usaha yang dijelaskan tersebut, para pengusaha, pemilik atau pimpinan usaha kepariwisataan agar ditutup pada Minggu, 15 September mulai pukul 18.00 sampai Senin, 16 September 2024 pukul 18.00 WIB.

Sementara itu, untuk pemutaran film-film di bioskop diharapkan disesuaikan dengan situasi dan kondisi hari keagamaan yang dimaksud. Dilansir dari akun Instagram @disbudpar.bdg

Apabila ternyata perusahaan melakukan pelanggaran terhadap ketentuan, maka akan dikenakan sanksi administrasi.

Oleh karenanya, Pemkot Bandung mengimbau kepada seluruh pelaku jasa usaha kepariwisataan di Kota Bandung untuk dapat mentaati dan mengindahkan ketentuan tersebut.***

Sumber: Diskominfo Kota Bandung

Kamis, 04 Juli 2024

Alkausar Cipaku Expo 2024 Present "Pekan Perkenalan Khutbatul 'Arsy" Pondok Pesantren Alkautsar Cipaku Cianjur


ZONASIONAL
 - Pondok Pesantren Alkautsar Cipaku di Cianjur bersiap menjadi pusat keramaian dan inspirasi dari tanggal 4 hingga 6 Juli 2024. Dalam rangka Alkausar Cipaku Expo 2024, pesantren ini akan menampilkan potensi santri, alumni, dan masyarakat setempat melalui serangkaian kegiatan menarik.

Karnaval Budaya Santri: Membangun Karakter dan Kreativitas

Kegiatan ini akan diawali dengan Karbaval Budaya Santri, apel tahunan yang memperlihatkan semangat dan disiplin santri Alkautsar Cipaku. Selain apel, akan ada workshop kepesantrenan yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan santri dalam kehidupan pesantren.

Penampilan spesial dari artis Ivo Chu akan menjadi puncak Karbaval Budaya Santri, memberikan hiburan dan inspirasi bagi santri dan pengunjung.

Alumni Fair: Membangun Jaringan dan Menebar Inspirasi

Alumni Fair adalah kesempatan bagi alumni Alkautsar Cipaku untuk berkumpul, berbagi pengalaman, dan membangun jaringan. Acara ini juga akan merayakan wisuda kelulusan para alumni yang telah menyelesaikan pendidikan di pesantren.

Talkshow Lintas Alumni akan menampilkan alumni yang berhasil di berbagai bidang, dari dalam dan luar negeri, berbagi cerita inspiratif dan memberikan motivasi kepada santri untuk menggapai impian mereka.

DKM Competition: Merajut Ukhuwah Islamiyah

DKM Competition akan menantang anggota DKM (Dewan Kemahasiswaan) dari berbagai desa di Sukawang. Kompetisi ini akan berpusat pada budaya religi Barzanji, tradisi lisan yang menyampaikan nilai-nilai Islam secara menarik dan mudah dimengerti.

Kompetisi ini bertujuan untuk memperkuat persaudaraan antar DKM dan melestarikan budaya religi di pesantren dan sekitarnya.


Culture Cianjuran: Merayakan Keunikan Budaya Lokal

Culture Cianjuran akan menjadi ajang untuk mempromosikan dan melestarikan budaya lokal Cianjur. Acara ini akan diisi dengan berbagai kegiatan, seperti haul dan doa bersama, penampilan dari pendakwah nasional, serta lantunan ayat suci Al-Quran oleh Qori Internasional, Sigit Abdullah, Lc.

Sigit Abdullah, Lc merupakan juara 3 MTQ Internasional yang di ikuti oleh 66 Negara yang di laksanakan oleh Pemerintah Republik Mesir di Kota Port Sa'id tahun 2022. Kehadirannya akan menjadi inspirasi bagi para santri dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas baca Al-Quran.

Acara Culture Cianjuran juga akan dimeriahkan dengan penampilan Rajah Kacapi, sebuah alat musik tradisional khas Cianjur yang akan menghidupkan suasana dengan alunan musik yang merdu.

Expo: Menampilkan Potensi Santri dan Masyarakat

Expo Alkautsar Cipaku 2024 akan menjadi platform bagi para santri dan masyarakat sekitar untuk memamerkan hasil karya dan produk unggulan mereka.

Berbagai UMKM produk santri dan masyarakat akan ditampilkan dalam bazar yang akan diselenggarakan selama tiga hari. Pengunjung dapat berbelanja produk-produk berkualitas dengan harga terjangkau, sekaligus mendukung para pelaku UMKM lokal.

Selain bazar, expo juga akan menyediakan santripreneur Corner, sebuah area khusus untuk para santri yang ingin mengembangkan bisnis mereka. Di sini, mereka dapat mendapatkan bimbingan dan pelatihan dari para pengusaha sukses, serta berjejaring dengan investor potensial.

(Red)

Senin, 17 Juni 2024

DPC PERADI Bandung Gelar Acara Berqurban dan Berbagi di Hari Idul Adha 1445 H


ZONASIONAL
 - DPC PERADI Bandung gelar acara Berqurban dan Berbagi di Hari Idul Adha 1445 H di Grha Peradi Kota Bandung jalan Talaga Bodas, Senin 17 Juni 2024.

Hadir dalam acara ini antara lain seluruh pengurus DPC Peradi Bandung, Dewan Penasehat, Komwas, DKD, Unit Kerja dan anggota DPC PERADI Bandung.

Ketua Pelaksana kegiatan Berqurban dan Berbagi DPC PERADI Bandung sekaligus Kabid Kerohanian DPC PERADI Bandung Amin Nurjamin, S.H., M.H., menerangkan kegiatan ini membagikan 500 ganting daging qurban yang diperuntukan bagi masyarakat sekitar Talaga Bodas 250 ganting serta 250 ganting bagi keluarga besar serta pengurus DPC PERADI Bandung.

Togu M. Hutagalung, S.H., M.H., Wakil Ketua DPC Bidang Organisasi, Keanggotaan Dan Magang, menambahkan semoga kegiatan Berqurban dan Berbagi DPC Peradi di Idul Adha 1445 H bisa menjadi pembelajaran dalam keikhlasan dan usaha selalu berbagi bagi warga masyarakat yang membutuhkan.


Dr. H.M. Riswan, S.H.,M.H., mewakili Ketua Dewan Penasehat Peradi Bandung memberikan apresiasi atas kegiatan Berqurban dan Berbagi DPC PERADI Bandung. Semoga dengan acara ini keluarga besar DPC PERADI Bandung semakin kompak dan selalu mengedepankan untuk selalu membela masyarakat yang membutuhkan.

Acara Berqurban dan Berbagi DPC PERADI Bandung 1445 H, diisi pula dengan prasmanan dan silaturahmi guna memperkuat tali persaudaraan di antara anggota DPC Peradi Bandung.

(Dadan Sambas)

Pelaksanaan Pemotongan Hewan Qurban di Lingkungan RW 14 Babakan Sari Bandung


ZONASIONAL
 - Dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Adha 17 Juni 2024/ 10 Zulhijah 1445 Hijriyah, RW 14 Babakan Sari Kec. Kiaracondong Bandung melaksanakan pemotongan hewan qurban yang berlokasi di kavling RT 06 RW 14 Babakan Sari Bandung. Kamis, 17 Juni 2024.

Jumlah sapi dan domba yang diqurbankan tersebut terdiri dari 4 ekor sapi dan 21 ekor kambing yang merupakan hewan titipan qurban dari luar dan warga sekitar.

Pelaksanaan pemotongan hewan qurban itu sendiri dimotori langsung oleh Haenudin selaku ketua panitia qurban RW 14 Babakan Sari yang juga dibantu oleh para ketua RT beserta jajarannya juga dari DKM mesjid Al Hidayah, mesjid Al Amanah, Ibu-Ibu PKK RW 14 juga oleh sukarelawan warga RW 14.

Di sela-sela pelaksanaan qurban, Haenudin Ketua Panitia Qurban menyatakan bahwa, “Alhamdulilah kegiatan qurban di daerah RW 14 Babakan Sari berjalan dengan lancar. Jumlah hewan qurban sapi 4 ekor dan domba 21 ekor, yang akan didistribusikan kepada semua warga di lingkungan RW 14 Babakan Sari," tutur Haenudin yang biasa akrab dipanggil Ustad Udin.

"Yang akan didistribusikan kepada warga yaitu kurang lebih 1.000 bungkus dikarenakan saking banyaknya warga masyarakat yang berhak menerima daging qurban tersebut. Untuk qurban 2024 ini menurun dibanding dengan tahun kemarin 2023 , waktu qurban 2023 sapi berjumlah 5 ekor dan kambing 24 ekor. Tapi Alhamdulilah banyak sedikitnya yang kita harapkan diberikan keberkahan oleh Allah SWT," lanjutnya.

"Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua warga RW 14 Babakan Sari yang telah berpartisipasi dalm kegiatan ibadah qurban ini. semoga kita semua diberikan kelancaran dan keselamatan oleh Alah SWT, Aamiin," pungkas Haenudin.

(Boy)

Rabu, 17 April 2024

Tradisi Asli Indonesia "Halal Bihalal" Yang Penuh Makna


ZONASIONAL
- Makna Halal Bihalal adalah "bersih dan menyapa", yang bermakna membersihkan hati dari dendam, rasa sakit hati, atau kesalahan yang pernah dilakukan. Selain itu, Halal Bihalal juga merupakan wadah guna mempererat tali silaturahmi untuk menjaga keharmonisan antara individu atau kelompok.

Halal Bihalal salah satunya menempel pada hari Raya Idul Fitri. Biasanya Halal Bihalal dilakukan dengan bersilaturahmi ke rumah tetangga, saudara, dan kerabat.  Pada acara Halal Bihalal, tiap orang akan saling memaafkan dan bersalam-salaman.

Halal Bihalal menjadi tradisi yang terus berkembang hingga saat ini. Dan saat ini Halal Bihalal juga dikemas dalam bahasa lain yaitu  "open house", dimana sebuah rumah atau instansi mengundang orang untuk datang bersilaturahmi.

Halal Bihalal ternyata memiliki sejarah sendiri di Indonesia. Tradisi ini merupakan tradisi asli Indonesia yang tak dapat ditemukan di negara-negara lain. Seperti apa sejarah Halal Bihalal dan apa maknanya?

Halal Bihalal memang terdengar seperti berasal dari bahasa Arab. Halal Bihalal sebenarnya berasal dari kata serapan 'halal' dengan sisipan 'bi' yang berarti 'dengan' (bahasa Arab) di antara 'halal'.  Namun, Halal Bihalal sebenarnya bukan berasal dari Arab, melainkan merupakan tradisi yang dibuat di Indonesia. Kata Halal Bihalal bahkan sudah dibakukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. (KBBI), Halal Bihalal berarti hal maaf-memaafkan setelah menunaikan ibadah puasa Ramadan, dan biasanya diadakan di sebuah tempat (auditorium, aula, dan sebagainya) oleh sekelompok orang. Halal Bihalal juga diartikan sebagai bentuk silaturahmi.

Ada sejumlah versi asal usul istilah Halal Bihalal. Istilah Halal Bihalal berasal dari kata 'alal behalal' dan 'halal behalal'. Kata ini masuk dalam kamus Jawa-Belanda karya Dr. Th. Pigeaud 1938.

Dalam kamus ini alal behalal berarti dengan salam (datang, pergi) untuk (memohon maaf atas kesalahan kepada orang lebih tua atau orang lainnya setelah puasa (Lebaran, Tahun Baru Jawa). Sementara halal behalal diartikan sebagai dengan salam (datang, pergi) untuk (saling memaafkan di waktu Lebaran).

Salah satu versi asal usul Halal Bihalal berasal dari KH Abdul Wahab Hasbullah pada tahun 1948. K.H. Wahab merupakan seorang ulama pendiri Nahdatul Ulama. K.H. Wahab memperkenalkan istilah Halal Bihalal pada Bung Karno sebagai bentuk cara silaturahmi antar-pemimpin politik yang pada saat itu masih memiliki konflik.

Atas saran K.H. Wahab, pada Hari Raya Idul Fitri di tahun 1948, Bung Karno mengundang seluruh tokoh politik untuk datang ke Istana Negara guna menghadiri silaturahim yang diberi judul 'Halal Bihalal.' Para tokoh politik akhirnya duduk satu meja.

Mereka mulai menyusun kekuatan dan persatuan bangsa ke depan. Sejak saat itu, berbagai instansi pemerintah di masa pemerintahan Bung Karno menyelenggarakan Halal Bihalal.

Halal Bihalal kemudian diikuti masyarakat Indonesia secara luas, terutama masyarakat muslim di Jawa sebagai pengikut para ulama. Hingga kini Halal Bihalal menjadi tradisi di Indonesia.

Halal Bihalal tidak dapat diartikan secara harfiah dan satu persatu antara halal, bi, dan halal. Istilah 'halal' berasal dari kata 'halla' dalam bahasa Arab, yang mengandung tiga makna, yaitu halal al-habi (benang kusut terurai kembali); halla al-maa (air keruh diendapkan); serta halla as-syai (halal sesuatu).

Dari ketiga makna tersebut dapat ditarik kesimpulan makna Halal Bihalal adalah kekusutan, kekeruhan atau kesalahan yang selama ini dilakukan dapat dihalalkan kembali. Artinya, semua kesalahan melebur, hilang, dan kembali sedia kala.

Tradisi serupa dengan Halal Bihalal diyakini sudah ada sejak masa Mangkunegara I atau yang dikenal dengan Pangeran Sambernyawa. Saat itu, untuk menghemat waktu, tenaga, pikiran dan biaya, setelah salat Idulfitri, Pangeran Sambernyawa mengadakan pertemuan antara raja dengan para punggawa dan prajurit secara serentak di Balai Istana.

Pada pertemuan ini diadakanlah tradisi sungkem atau saling memaafkan. Semua punggawa dan prajurit dengan tertib melakukan sungkem kepada raja dan permaisuri. Apa yang dilakukan oleh Pangeran Sambernyawa itu kemudian ditiru oleh organisasi-organisasi Islam, dengan istilah Halal Bihalal.

Sampai saat ini istilah  Halal Bihalal menjadi satu nama yang mengawali kegiatan, diantaranya setelah umat Muslim merayakan hari Raya Idul Fitri, dan tidak terkecuali di sekolah-sekolah pun awal masuk setelah libur Idul Fitri maka hari pertama diisi dengan kegiatan Halal Bihalal.

(Dadan Sambas)

Rabu, 10 April 2024

DKM Besar Al Fithroh RW 05 Kel. Cijerah Selenggarakan Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1445 H


ZONASIONAL
- DKM Besar Al Fithroh RW 05 Kelurahan Cijerah selenggarakan shalat Idul Fitri 1 Syawal 1445 H / 2024 M di Pelataran Mesjid Al Fithroh yang dimulai pukul 06.30 WIB.

Hadir dalam shalat Idul Fitri ini mayoritas warga RW 05 Kelurahan Cijerah dan warga sekitar, dengan menghadirkan Khatib dan Imam yaitu Ustadz Imam Syuhada Al Iskandar Binmadhi.

Dalam sambutannya ketua DKM Yudianto, S.Pd., menyampaikan laporan  titipan dari masyarakat berupa zakat, infaq, shodaqoh dan fidyah dengan total berupa beras 426,5 kg dan uang senilai Rp. 82.170.000. Selain itu ketua DKM  menyampaikan pula progress pembangunan Mesjid Al Fithroh yang saat ini masih berjalan dan telah menghabiskan Rp. 522.740.934. Terakhir Yudianto mengucapkan terima kepada seluruh pengurus yang telah membantu seluruh kegiatan di Mesjid Al Fithroh selama bulan Ramadan baik kegiatan berbagi takjil setiap hari di bulan Ramadan, bakti sosial, kajian itikaf serta persiapan sampai shalat idul Fitri dapat dilaksanakan.


Ustadz Imam Syuhada Al Iskandar Binmadhi dalam ceramahnya menyampaikan sangat beruntung orang yang bisa memanfaatkan waktunya dengan kebaikan guna meraih magfiroh dari Allah SWT.

Dalam bulan Ramadhan bukan hanya menahan makan dam minum tetapi menahan seluruh tubuh dari hal-hal yang tidak baik, didik untuk selalu bersatu dan berbagi, serta menahan hawa nafsu.

Sudahkan kita mengambil pelajaran dari bulam ramadan dan kita menjadi lebih baik? rasa aman merupakan hal yang lebih penting dari pangan, sesuai dengan doa Nabi Ibrohim AS.

Tidak halal bagi seorang muslim yang menakuti muslim lainnya. Dan sangat dilarang seorang muslim mengancam muslim lainnya meski hanya dengan mengacungkan sebuah besi, apalagi merusak muslim lainnya dengan membunuh.


Hal dasar dalam membentuk rasa aman diantaranya:

1. Men-Tauhidkan Allah SWT dan tidak menyekutukan Allah SWT dalam segala hal.

2. Dengan menegakkan hukum secara adil tanpa tebang pilih dan pilih kasih.

3. Dengan taat kepada pemimpin dalam hal yang tidak bertentangan dengan agama.

4. Mensyukuri nikmat Allah SWT dengan hati dan lisan serta menggunakan dengan baik nikmat tersebut.

5. Selalu berdoa yang merupakan kunci seorang mukmin.

Itulah kiat terbaik dalam mengatasi krisis ekonomi, banyaknya bencana dengan bermunajat dan memakmurkan rumah rumah Allah SWT, pungkas Ustadz Imam Syuhada Al Iskandar Binmadhi.

(Dadan Sambas)