Minggu, 13 Oktober 2024

Perdana Ikut Bazar, Produsen Keripik Tempe Sagu Ini Berikan Bonus Logam Mulia


ZONASIONAL
- Kecamatan Cinambo menggelar Gebyar UMKM dan Malam Kreasi Seni  yang melibatkan 120 pelaku UMKM di halaman Kantor Kecamatan Cinambo di Jalan Cinambo No. 56 Kota Bandung, Sabtu 12 Oktober 2024.

Banyak jenis ragam kuliner yang mengikuti bazar. Mulai dari minuman, sosis bakar, buah duren hingga mie baso mengikuti bazar UMKM.

Salah satu pesertanya yaitu Sri yang menjual produk cemilan jenis keripik tempe sagu. Ia mengaku baru pertama kali ikut bazar.

"Iya ini baru pertama kali ikut bazar UMKM seperti ini," ungkap Sri.

Sebelum terjun berbisnis, Sri dahulunya bekerja di salah satu perusahaan swasta. Ia berhenti bekerja dan membantu orang tuanya yang memproduksi keripik tempe sagu.

Produk keripik tempe sagu ini diberi nama Makncie. Diberi nama itu karena sering dipanggil Mak Ncie oleh warga sekitar.

"Dikasih nama Makncie karena sering dipanggil Mak Ncie sama orang-orang. Daripada pusing cari nama jadi dipilih nama Makncie," ungkap Sri.

Produk Makncie keripik tempe sagu memiliki 2 varian rasa yaitu pedas dan original. Keripik tempe sagu itu dikemas dalam ukuran 100 gram.

Harganya dibanderol Rp13.000 untuk kripik tempe sagu. Kalau membeli 2 bungkus diberi harga Rp25.000. Kerennya kalau membeli 4 bungkus akan mendapatkan emas logam mulia.

"Biasanya kalau yang lain membeli banyak dapat potongan harga, kalau membeli 4 bungkus Makncie akan dikasih emas logam mulia 0.001 gram," kata Sri sambil menunjukan logam mulia yang ditempel di kartu.

Sri sangat antusias untuk menawarkan produknya kepada orang-orang yang lewat di depan tenannya. Sri juga sering menawarkan tester keripik sagu untuk mencoba rasa kripik tempe sagu buatannya.

Sri berharap, kalau produknya bisa mengikuti bazar lagi seperti yang diadakan di Kecamatan Cinambo. Saat ini produk keripik Makncie baru dipasarkan di sekitaran Bandung Timur dan dipesan melalui Whatsapp 085794679469. ***

Sumber: Diskominfo Kota Bandung

Gebyar UMKM dan Malam Kreasi Seni Cinambo


ZONASIONAL
- Kecamatan Cinambo menggelar Gebyar UMKM dan Malam Kreasi Seni di halaman Kantor Kecamatan Cinambo di Jalan Cinambo Pakemitan, Sabtu, 12 Oktober 2024.

Acara tersebut dalam rangka puncak Hari Jadi ke-214 Kota Bandung ke-214 dan HUT ke-79 RI.  Acara Gebyar UMKM dan Malam Kreasi Seni Cinambo diikuti 130 UMKM. Ada juga pendaftaran Nomor Induk Berusaha (NIB) dan pemeriksaan kesehatan gratis.

Acara ini disambut antusias oleh warga dengan memenuhi halaman Kantor Kecamatan Cinambo untuk menyaksikan pentas seni.

Camat Cinambo, Hakim Satya Budhi, mengungkapkan, selain untuk memeriahkan puncak Hari Jadi Kota Bandung dan HUT RI, acara ini dirancang untuk melestarikan budaya Sunda.

"Acara ini juga sebagai melestarika budaya Sunda. Warga tahu kalau budaya Sunda itu masih ada dan harus dilestarikan," ucap Hakim.

Sejumlah kesenian tradisional yang ditampilkan di antaranya sisingaan, reak, jaipong, lengser dan masih banyak lagi. Penampilan kreasi ini dilombakan untuk memeriahkan acara tersebut. 

"Alhamdulillah semua guyub untuk melestarikan budaya. Acara diadakan untuk menampilkan yang ada di masyarakat yaitu budaya Sunda," tutur Hakim.

Sementara  Pamong Budaya Ahli Muda pada Disbudpar Kota Bandung, Hendi Rohendi mengapresiasi kegiatan yang diadakan Kecamatan Cinambo ini.

"Acara seperti ini harus tetap berjalan dan dilestarikan dan dijaga, karena Bandung Timur kental dengan seni budayanya," kata Rohendi saat menjuri kreasi seni.

Rohendi berharap, masyarakat bisa menjaga, melestarikan budaya Sunda, karena sistem budaya itu saling berkaitan satu dengan yang lainnya.

Sebagai informasi Acara tersebut dimulai dengan zumba pada pukul 08.00 WIB dan dilanjutkan dengan lomba mewarnai untuk anak-anak.

Acara ini juga mendapat dukunvan dari warga, para Lurah di Kecamatan Cinambo, Ketua RT dan RW, LPM, dan Karang Taruna. ***

Sumber: Diskominfo Kota Bandung

Ngopi With a View Kota Bandung? Ke Classico Coffee & Bake Aja!


ZONASIONAL
- Ingin ngopi dan nongkrong sambil menikmati view Kota Bandung? Tempat ini bisa menjadi jawaban yang paling tepat.

Classico Coffee & Bake menjadi salah satu tempat nongkrong yang hits di Bandung karena memiliki view alam berupa pepohonan hijau yang rindang ditambah dengan interior yang aestetik. Tempat ini menawarkan 4 area, yakni indoor, semi indoor, semi outdoor dan outdoor.

"Konsep dari tempat ini klasik banget. Di sini ada 4 area, kita punya indoor, semi indoor yang bisa langsung lihat hutan, semi outdoor dan outdoor yang bisa liat ikonnya Bandung 'paru-paru Bandung' dengan desain interior khas vintage, cocok banget untuk tempat WFC friendly," kata Marketing Classico Coffee and Bake, Petrina Prada. 

Berada di kawasan Puncak Dago Atas, tepatnya di Jalan Sukaresmi No. 19A Ciumbuleuit Kecamatan Cidadap Kota Bandung, tempat ini menawarkan pemandangan alam yang menawan serta udara yang terasa sangat sejuk. Selain tempatnya yang instagramable, pengunjung juga akan dimanjakan dengan view Kota Bandung yang cantik ketika sore hari. 

Untuk menu favorit ada kopi susu, burger, nasi goreng, dan creamy chicken yang jadi andalan. Terbaru ada minuman sehat collagen drink dengan 3 varian berry, apel, leci cocok jadi teman nongkrong yang menyegarkan.

"Bisa jadi pilihan minuman sehat kalau tidak suka kopi. Kita juga ada bakery dan dessert yang wajib dicoba," tuturnya. 

Salah satu pengunjung David mengaku sedang  bersama teman-temannya menikmati pemandangan Kota Bandung di area outdoor sambil bekerja atau work from cafe. 

"Di sini enak banyak areanya ada indoor dan outdoor. Tempat duduk dan stop kontaknya banyak. WiFi juga kenceng. Kita kebetulan lagi WFC juga jadi seru dan santai banget. Apalagi suasananya adem. Cocok banget deh," ujarnya.

Classico Coffee and Bake buka setiap hari. Khusus hari Senin, buka dari pukul 11.00-22.00 WIB. Sementara untuk hari Selasa-Minggu buka dari pukul 09.00-22.00 WIB. Ada juga live music setiap hari Sabtu.

So! Buat kamu yang suka ngopi with a view wajib cobain estetiknya pemandahan Kota Bandung dari sini, dijamin betah banget!***

Sumber: Diskominfo Kota Bandung

Minggu, 22 September 2024

Harris POP! Festival Citylink Bandung Lakukan Gerakan Kontribusi Untuk Bumi Bekerjasama Dengan Komunitas Explore Humanity


ZONASIONAL
 - World Cleanup Day (WCD) merupakan gerakan sosial yang diakui dunia, dimana pada hari tersebut masyarakat diharapkan turut serta untuk melakukan bersih-bersih planet bumi. Minimal dimulai di lingkungan sekitar maupun mengadakan acara bersih-bersih secara besar-besaran. 

Sabtu, 21 September 2024

Emma Dety Raih Penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka Kategori Pelestari Pegiat Literasi

Bunda Literasi Kabupaten Bandung Hj. Emma Dety Permanawati, S.Pdi., M.M.,

ZONASIONAL
- Bunda Literasi Kabupaten Bandung Hj. Emma Dety Permanawati, S.Pdi., M.M., raih penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka Kategori Pelestari Pegiat Literasi, Jumat (20/9/2024) malam.

Penghargaan ini merupakan apresiasi tertinggi dari Pemerintah RI melalui Perpustakaan Nasional RI kepada masyarakat baik perorangan, kelompok, dan lembaga yang berhasil meningkatkan literasi dan kegemaran membaca secara aktif, efektif, dan inovatif melalui pendayagunaan perpustakaan dengan kategori Pegiat Literasi tahun 2024.

Penghargaan ini diserahkan Plt. Kepala Perpustakaan Nasional RI Aminudin Azis kepada Emma Dety pada acara Gemilang Perpustakaan Tahun 2024 dengan tema “Literasi Berkelanjutan Menuju Indonesia Maju” di Gedung Balai Sudirman Jakarta Jalan Dr. Saharjo Nomor 268, Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Jakarta.

Penghargaan yang diraih Bunda Literasi Emma Dety ini atas dedikasi dan peran aktifnya dalam pengembangan perpustakaan pembudayaan kegemaran membaca, dan literasi di masyarakat.

Emma Dety didampingi Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusip) Kabupaten Bandung Teguh Purwayadi mengucapkan syukur alhamdulillah, ia selaku Bunda Literasi Kabupaten Bandung pada Jumat malam ini cukup menggembirakan.


"Saya selaku Bunda Literasi mendapatkan piagam penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka kategori pelestari pegiat literasi," kata Emma Dety usai menerima penghargaan tersebut.

"Alhamdulillah Kabupaten Bandung, kita sudah melaksanakan dan ditetapkan pada Rekor MURI dengan Bunda Literasi terbanyak. Mungkin se-Indonesia baru di Kabupaten Bandung, kita sudah memiliki 4.620 sekian Bunda Literasi hingga tingkat RW," imbuhnya.

Emma Dety mengatakan bahwa penghargaan yang diterima ini sebagai bentuk apresiasi dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

"Penghargaan ini sangat saya syukuri dan alhamdulillah," ucapnya.

Bunda Literasi ini mengungkapkan bahwa kegiatan literasi melalui Dispusip Kabupaten Bandung semuanya ini bisa berjalan begitu luar biasa.

"Saya ucapkan terima kasih untuk Dispusip Kabupaten Bandung dan juga tentunya untuk masyarakat Kabupaten Bandung. Terutama Bunda Literasi baik itu mulai dari tingkat kecamatan, desa hingga tingkat RW. Pokokna mah harus diliterasikeun," ujarnya.*

"Budaya Silih Tulungan" Episode Perdana Web Series 'Iteung dan Kabayan, Beda Zaman Sama Cinta'


ZONASIONAL 
- Serial terbaru "Iteung Kabayan, Beda Zaman Sama Cinta" resmi tayang di channel MNCTV Official dengan episode perdananya. Serial ini digarap oleh Endik Koeswoyo yang bertindak sebagai penulis skenario sekaligus sutradara, bersama Diego Soryandana. Diproduseri oleh Dety Kristianingrum dan Tatos Fauzi, serta eksekutif produser Pamriadi dan Sri Hartati, serial ini menjanjikan kisah yang penuh makna dan relevan dengan kehidupan masyarakat saat ini.

Di episode pertama, penonton diajak mengikuti perjuangan Iteung, seorang ASN muda yang berhadapan dengan masalah pelik terkait sampah. Masalah ini telah memecah belah warga, terutama akibat keluarga Ki Salah yang kerap memicu konflik. Namun, Iteung tidak tinggal diam. Dengan menghidupkan kembali semangat Silih Tulungan, ia menggagas aksi gotong royong bersama masyarakat untuk membersihkan lingkungan.

Kisah ini menggambarkan tantangan Iteung menghadapi warga yang skeptis dan bahkan julid. Namun, melalui ketekunannya, ia berhasil memupuk kembali rasa kebersamaan di kampung tersebut, sekaligus menunjukkan bahwa nilai-nilai tradisional seperti gotong royong masih sangat relevan di era modern.

Serial ini mendapat dukungan penuh dari Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat, yang melalui programnya, seperti #Sapawarga dan #Jabarmenyala, mengangkat nilai-nilai kearifan lokal dalam membangun masyarakat yang lebih harmonis.

Dengan alur cerita yang menginspirasi dan pendekatan yang menyentuh, episode pertama "Iteung Kabayan, Beda Zaman Sama Cinta" telah berhasil menarik perhatian penonton. Jangan lewatkan episode-episode berikutnya yang dipastikan akan semakin seru dan penuh pelajaran hidup.*

Minggu, 28 Juli 2024

Pemkot Cirebon Raih 10 Sertifikat KIK Mencakup 7 Ekspresi Budaya Tradisional dan 3 Pengetahuan Tradisional


ZONASIONAL 
- Cirebon, 27 Juli 2024, Pemerintah Kota Cirebon hari ini menerima 10 Sertifikat Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) yang mencakup 7 Ekspresi Budaya Tradisional (EBT) dan 3 Pengetahuan Tradisional (PT). Pemberian sertifikat ini merupakan langkah penting dalam upaya melestarikan budaya lokal yang kaya dan beragam.

Dalam rangka memperingati puncak acara hari jadi Kota Cirebon ke 597 tahun 2024, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat melalui Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM, Andi Taletting Langi menyerahkan sertifikat Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) langsung kepada Pj. Wali Kota Cirebon Agus Mulyadi yang diantaranya sebagai berikut:

  1. Pengetahuan Tradisional Sega Jamblang.
  2. Pengetahuan Tradisional Docang.
  3. Pengetahuan Tradisional Empal Gentong.
  4. Ekspresi Budaya Tradisional Upacara Perkawinan Kasultanan Cirebon.
  5. Ekspresi Budaya Tradisional Panjang Jimat Kraton Kasepuhan Cirebon.
  6. Ekspresi Budaya Tradisional Tari Bedaya Rimbe.
  7. Ekspresi Budaya Tradisional Tari Topeng Cirebon.
  8. Ekspresi Budaya Tradisional Maca Babad.
  9. Ekspresi Budaya Tradisional Goong Renteng.
  10. Ekspresi Budaya Tradisional Jamasan Cirebon.

Acara penyerahan sertifikat KIK ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting dan tokoh budayawan setempat. Adapun tetangga kota Cirebon, yakni Pemerintah Kabupaten Cirebon tak mau kalah dan menyatakan keinginannya untuk mendapatkan sertifikat serupa, mengingat pentingnya pengakuan dan pelestarian budaya di wilayah tersebut.

Dalam kesempatan pertama, Pj Walikota Cirebon mengapresiasi atas kepedulian negara melalui Kementerian Hukum dan HAM untuk melindungi kekayaan intelektual komunal berupa ekspresi budaya tradisional dan pengetahuan tradisional yang ada di kota cirebon. Pj Walikota Cirebon masih meyakini bahwa masih terdapat ekspresi budaya tradisional maupun pengetahuan tradisional yang belum tersentuh, mengingat Kota Cirebon memiliki sejarah budaya yang panjang.

KIK telah menunjukkan perkembangan yang signifikan di wilayah Jawa Barat. Sertifikat ini tidak hanya berfungsi sebagai pengakuan formal atas kekayaan budaya yang dimiliki, tetapi juga sebagai alat pelindungan hukum terhadap eksploitasi yang tidak sah. Dengan adanya sertifikat KIK, budaya lokal akan lebih terlindungi dan terjaga keasliannya.

"Pelestarian budaya adalah tanggung jawab kita bersama. Dengan melindungi kekayaan budaya lokal, kita turut berkontribusi pada kelestarian identitas bangsa," tambah Kadivyankum Jabar, Andi Taletting Langi.

Acara penyerahan sertifikat KIK ini menjadi momentum penting untuk terus memperkuat upaya pelestarian budaya di wilayah Jawa Barat dan di seluruh Indonesia. Dengan dukungan semua pihak, warisan budaya yang kaya dan beragam ini dapat terus dijaga dan dilestarikan untuk generasi mendatang.

(Red)

Senin, 10 Juni 2024

Chef Dari Jepang Bersama Karyani Hadir Dalam Acara Cooking Class Chef Aira

ZONASIONAL - Acara Cooking Class dengan tampilan menu utama aneka Donburi (Ricebowl) yang merupakan Authentic Modern Japanese atau Menu Masakan Modern khas Jepang dengan toping ikan, daging ayam dan daging diadakan di Bumi Balfina De La Rose Residence C22, Cisaranten Kulon Kecamatan Arcamanik Bandung.

Hadir dalam acara Cooking Class sebagai nara sumber Yani Karyani, Owner Karyani Chef Aira, Owner Kawaii Center dan Japanese Food Spesialist Chisaka Masakatsu, serta Owner Bellco Japan.


Seperti yang disampaikan Chef Aira, Sabtu (08/06/2024), dari pengalaman kegiatan Cooking Class yang langsung menghadirkan Chef dari Jepang sebagai Chisaka San atau guru masak di Jepang banyak pengalaman menarik yang bisa ditarik sebagai satu pembelajaran.

Pengalaman pertama Chef Jepang dari kunjungannya ke Indonesia telah mencicipi berbagai masakan baik makanan Padang, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Satu kesimpulan yang bisa ditarik bahwa masakan dari satu daerah dengan daerah lainnya memiliki cita rasa berbeda-beda. Hal yang paling sulit untuk orang Jepang adalah rasa yang tajam dari masakan yang ada. Seperti pada masakan rendang rasanya enak tetapi rasa dagingnya tidak keluar. Jadi perbedaan antara masakan Jepang dan masakan Indonesia yaitu kalau masakan Jepang kuatnya rasa dari bahan utama, sedangkan masakan Indonesia kuat pada rempah-rempah atau bumbu yang digunakan, dan itu adalah karakteristik yang harus dijaga, jelas Chef Aira.


Salah satu peserta Ibu Dewi dari Bandung, menyatakan pengalamannya dengan mengikuti acara Cooking Class ini sebagai satu hal yang luar biasa karena bisa tahu secara detail cara membuat menu Ricebowl makanan khas Jepang dari awal sampai akhir, baik dari bahan dan teknik pembuatannya. Selain itu bisa mendapatkan satu peluang guna membuka usaha Ricebowl seperti di sekolah maupun di tempat umum, tuturnya.

Kesuksesan acara Cooking Class ini tidak lepas dari dukungan para sponsor baik Karyani, Fajar Supermarket, Faris Frozen, Tasteme serta Signora.

Produk sponsor diperkenalkan kepada kepada 900 peserta dari komunitas Kawaii Bandung dan Cirebon, produk-produk brand dari sponsor yang disarankan untuk digunakan baik untuk bisnis restaurant dan pembinaan UMKM di bidang kuliner, pungkas Aira.

(Dadan Sambas)

Kamis, 16 Mei 2024

Usung Konsep “Semesta Daharan”, De Braga By Artotel Hadirkan Jelajah Kuliner Jawa Tengah dan Timur


BANDUNG, MEI 2024
— Pada bulan Mei 2024 ini, Artotel Group kembali menghadirkan rangkaian menu pilihan yang mengangkat tema kuliner Indonesia. Sesuai dengan program Artotel Group “Jelajah Nusantara” Artotel Group bersama dengan de Braga by Artotel memiliki tujuan untuk meningkatkan kecintaan kembali kepada kuliner eksotik Indonesia.

Pada bulan Mei ini, Artotel Wanderlust mengusung konsep “Semesta Daharan” yang mengangkat kembali kuliner Jawa Tengah dan Timur sebagai bagian kegiatan jelajah nusantara, di mana Artotel Wanderlust akan memberikan penawaran khusus untuk seluruh hotelnya di Indonesia untuk memperkenalkan maupun sekedar bernostalgia kepada masakan Jawa Tengah dan Timur yang memiliki cita rasa yang unik, yang dapat dinikmati oleh para tamu di semua hotel,  seperti yang tersedia di B 10 City Terrace Café yang terletak di lantai dasar de Braga by ARTOTEL dengan beberapa pilihan menu:

Udang Bakar, dilengkapi dengan nasi dan sayuran dengan harga Rp. 125.000,-net;

Tumisan Sari Laut, tumisan makanan laut seperti kerang bambu, kerang simping, cumi-cumi dan udang segar  dengan harga Rp.110.000,-net;

Rawon Iga hidangan khas Jawa Timur yang dikombinasikan dengan Iga Bakar yang lembut Rp. 135.000,-net;

Salmon Bumbu Rujak hidangan salmon yang dikombinasikan dengan sambal rujak yang segar Rp. 125.000,-net;

Wedang Teh Wasgithel, teh dengan jargon manis legit kentel dengan harga Rp. 35.000,- net;

Adon-adon Coro, Minuman unik Khas Jepara dengan harga Rp. 35.000,-net.


Diharapkan selanjutnya menu-menu ini tidak hanya dicintai oleh seluruh tamu dan masyarakat pada umumnya namun juga sebagai usaha pelestarian terhadap budaya Indonesia agar terus hadir dalam kehidupan sehari-hari kita. Menu ini dapat direquest secara langsung untuk dinikmati di tempat maupun sebagai oleh-oleh di rumah.

Reza Farhan, General Manager de Braga by ARTOTEL menjelaskan “Makanan dan minuman dengan cita rasa asli Indonesia itu bukan hanya nikmat untuk disantap namun bisa menjadi wadah bercerita mengenai sejarah budaya Indonesia. Dan bisa juga mengobati kerinduan para pendatang khususnya yang berasal dari Jawa Tengah maupun Jawa Timur,”.

(Red)